Postingan

Wawancara dengan Tabloid Gatara

Gambar
Beberapa waktu lalu, Tim Tabloid Gatara mewawancara saya, Muhammad Fakhruddin, dalam kapasitas sebagai Wasekjen DPP Partai Demokrat, dan Staff Khusus Menegpora tentang persoalan-persoalan politik tanah air. B erikut wawancaranya agar pembaca dapat menangkap dan memahami pemikiran-pemikiran saya mengenai perkembangan sosial-politik yang saat itu sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat.  Gatara: Dalam pidato politik memperingati ulang tahun PDI-Perjuangan, Mega mengkritik pemerintah SBY, tidak ada keberhasilan program pemerintah di semua sektor dan pemerintah dianggap gagal. Apa tanggapan abang ?  Fakhruddin: Beberapa keberhasilan pemerintah yang disampaikan SBY amat jelas alasannya, tidak asal klaim, tapi berdasarkan data yang valid dari lembaga-lembaga yang memang punya kewenangan untuk itu seperti BPS. Soal bagaimana kita menginterpretasi data itu soal lain. Dan tentu masing- masing kita punya persepsi yang berbeda terhadap sejumlah angka- angka yang kita sebut dengan dat

Pemuda Harus Independen dan Pede

Gambar
  Dalam kapasitas saya sebagai Sekjen KNPI Periode 2002-2005, wartawan Harian Suara Karya Kardeni mewawancarai saya tentang masalah kepemudaan dan kondisi Aceh pasca Perjanjian Helsinki. Wawancara itu terbit pada 25 November 2005 dengan judul Pemuda Harus Independen dan Pede. Berikut liputan dan wawancara lengkapnya: Salah satu nama yang ramai disebut-sebut dalam bursa calon Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) adalah M Fakhruddin. Sekjen DPP KNPI itu memang serius akan maju sebagai salah satu calon Ketua Umum DPP KNPI dalam kongres yang akan diselenggarakan, media Desember mendatang. Berikut ini petikan percakapan Suara Karya dengan Fakhruddin yang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) tersebut. Putra Aceh ini sangat peduli dengan perkembangan yang terjadi di tanah kelahirannya. Dalam pandangannya, kaum muda atau pemuda harus ambil bagian nyata dalam upaya-upaya menangani problem atau ancaman disintegrasi bangsa. Apa komentar anda tentang per